Selamat Datang - Sugeng Rawuh - Wellcome - Horas

Sabtu, 09 April 2011

Norman - Polisi Gorontalo Menggila



Briptu Norman videonya ngetop di Youtube. (Video polisi Gorontalo Menggila 1,261,191 Viewer - 9 April 2011). Video ini melejitkan popularitas Briptu Norman Kamaru.Tak hanya 'dihukum' menyanyi dan berjoget India di depan personel polisi, Norman bahkan jadi artis dadakan, termasuk diundang Tukul Arwana ke acara 'Bukan Empat Mata. Read More..

Sinta and Jojo Keong Racun



Di pertengahan tahun 2010 ada dua sosok wanita cantik, Shinta dan Jojo. (Sinta and Jojo Keong Racun 6,573,538 Viewer). Mereka mendadak jadi artis, diundang lipsync di mana-mana, jadi bintang iklan, bahkan di bawah manajemen milik Charlie ST 12, keduanya jdi penyanyi.

Duet lipsync Keong Racun Mungkin ini video amatir paling fenomenal dari Indonesia. Video yang direkam melalui webcam itu diunggah ke situs media video-sharing YouTube pada 23 Juni 2010. Video ini telah ditonton hingga Sabtu 9 April 2011, 6,573,538 kali - sungguh sebuah fenomena yang mengejutkan. Read More..

Udin Sedunia

Udin Sedunia, 328,447 Viewer (09 April 2011)



Udin Sedunia dibuat oleh seorang pemuda bernama Udin atau lengkapnya Soaluddin, kelahiran 31 Desember 1985, di Lombok Tengah. Lagu itu sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap melecehkan orang-orang yang bernama Udin. Read More..

FRANSOA / KALAU SAYA KAYA

Fansoa - Kalau Saya Kaya,  255,346 Viewer. (09 April 2011)




Video klip lagu itu diunggah ke laman berbagi video YouTube pada 20 September 2010 oleh seorang warga negara Prancis yang tinggal di Bali, Francois atau Fransoa.

Isinya, aksi 'bule gila' menyanyi dengan bahasa Indonesia, tampil norak dengan pakaian serba gemerlap. Ceritanya, dia mimpi jadi orang kaya.

Ini video yang paling niat dibuat. Dalam video klip itu, Francois tidak tampil sendirian. Ada sejumlah penari latar. Rekaman video itu berpindah-pindah. Dari studio, dalam mobil di perjalanan,  hingga di sebuah pom bensin dengan tulisan Pertamina. Ia bahkan merogoh kocek untuk menyewa mobil Hummer.

Sumber : Youtube Read More..

Jumat, 01 April 2011

Pesawat Listrik Pertama Sukses Terbang

Pesawat listrik pertama Elektra One buatan PC Aero sukses melakukan terbang perdana pada Rabu (23/3/2011) di Jerman. ( Jean-Marie Urlacher / Info-Pilote)
KOMPAS.com — Pesawat listrik sukses melakukan penerbangan yang pertama kali dan memenangi CAFE Green Flight Challenge yang diadakan NASA. Elektra One yang dikembangkan Calin Gologan itu diuji pertama kali oleh pilot Jon Karkow.

Pesawat ini terbang tanpa menggunakan bensin karena 100 persen menggunakan tenaga listrik, dan baru-baru ini pesawat tersebut telah dicoba di Jerman. Untuk pertama kalinya pada Rabu (23/3/2011), Elektra One melayang selama 30 menit. Pesawat dengan awak tunggal itu terbang setinggi 500 meter di udara. Penerbangan itu sangat sunyi karena peran dari motor listrik yang hanya menghabiskan setengah baterai 6 kWh.

Menurut PC-Aero, performa tinggi dari baterai yang dapat diisi ulang itu memberikan ketahanan pesawat untuk terbang lebih dari tiga jam, jarak lebih dari 400 km, dengan kecepatan 160 km per jam. Berat bersih dari pesawat listrik ini sebesar 100 kg dengan berat maksimum yang dapat ditampung sebesar 300 kg.
Minggu berikutnya, Elektra One akan mendapatkan baling-baling dengan variabel baru dan roda landas yang dapat ditarik. Tambahan peralatan ini akan memberikan performa yang lebih baik untuk pesawat listrik ini.
Pesawat hemat energi ini diharapkan akan komersil dengan harga kurang dari 100.000 euro atau sekitar Rp 12 miliar.

Pesawat Elektra One yang diciptakan oleh PC-Aero ikut berkompetisi dan memenangi CAFE Green Flight Challenge yang diadakan NASA. Pertandingan ini bertujuan menciptakan sebuah pesawat terbang yang mampu terbang sejauh 200 mil kurang dari dua jam, menggunakan energi yang setara dengan kurang dari satu galon bensin per penumpang. (National Geographic Indonesia/Arief Sujatmoko)

Kompas.com, Kamis, 31 Maret 2011 | 21:37 WIB Read More..

Sain: Sukses Membuat Sperma di Luar Tubuh

SHUTTERSTOCK - KOMPAS.COM
KOMPAS.com — Peneliti di Yokohama City University berhasil membuat sperma tikus dan menggunakannya untuk menghasilkan keturunan. Ini merupakan sebuah perkembangan yang kelak mungkin dapat menolong pria mandul.

Sperma itu ditumbuhkan di luar tubuh tikus menggunakan jaringan berisi sel induk sperma, disebut spermagonia, yang diambil dari bayi-bayi tikus. Para ilmuwan dari Jepang tersebut lalu mengembangkan sel menjadi sperma menggunakan bahan-bahan kimia yang meniru lingkungan alami tempat mereka tumbuh.
Cairan campuran bahan-bahan kimia tersebut disebut knock out serum replacement (KSR). Formula ini digunakan untuk menjaga agar sel induk tidak berubah. Di sini, Takehiko Ogawa, profesor urologi dari Jepang, mendapati efek yang berlawanan. Ia dan rekan-rekannya mendapati spermagonia berubah menjadi sperma dewasa.

"Kami belum dapat faktor kunci yang membuat KSR bekerja seperti itu," aku Ogawa. "Ini jadi tantangan kami berikutnya. Kami akan menentukan faktor itu dan membuat media yang lebih baik untuk mengembangkan sperma berkualitas," lanjutnya.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada harapan bagi para pria mandul dan bocah lelaki yang sedang menjalani kemoterapi. "Ketika orang sedang dirawat akibat kanker, kemungkinan mereka jadi tak subur sangat besar," urai Martin Dym, profesor biokimia dari Georgetown University.

Pada pria dewasa, menurut Dym yang tidak turut dalam studio, sperma bisa dibekukan sebelum perawatan. "Pada anak-anak, kita tidak bisa melakukan itu. Namun, mereka punya sel testis. Kalau kita bisa kembangkan, mereka bisa digunakan untuk membuat pembuahan di luar rahim," Dym menjelaskan lebih lanjut.

Meski demikian, konsekuensi kesehatan pembuatan sperma di luar tubuh ini masih perlu diperhatikan. Steve Krawetz, profesor kebidanan dan ginekologi dari Wayne State University, mengatakan bahwa pembuatan sperma dari sel batang bisa menghasilkan perubahan pada DNA yang membuat sel rentan terhadap berbagai faktor lingkungan. "Perubahan itu bisa berdampak buruk dan diturunkan pada generasi berikutnya," kata Krawetz.

Walaupun demikian, Krawetz mengakui bahwa sistem ini fantastis. "Ini langkah maju yang besar," katanya. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)

Kompas.com, Jumat, 1 April 2011 | 00:15 WIB Read More..