Y! Newsroom - Sabtu, 5 Mare
Semua pihak baik lembaga atau perorangan bisa berinvestasi. "Investasi tak hanya untuk mereka yang berkantong tebal. Orang yang punya simpanan terbatas bisa berinvestasi," kata Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen Agus B Yanuar.
Setiap kelebihan dana bisa belanja rutin bisa diinvestasikan dalam instrumen investasi yang cocok. Instrumen ini disesuaikan dengan besaran dana yang dimiliki dan karakter masing-masing individu.
Anda ingin mulai berinvestasi? Agus menjelaskan persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan investasi.
1. Kenali diri.
Terdapat berbagai macam instrumen investasi yang bisa dipilih sesuai risiko. Jangkauannya beragam mulai dari yang paling tidak berisiko alias konservatif, mau menerima sedikit risiko maupun penggemar investasi berisiko tinggi.
Kenali diri sebagai bekal memilih investasi yang paling sesuai. Kalau memang tak berani mengambil risiko, jangan pilih investasi berisiko tinggi.
2. Menetapkan tujuan.
Investasi bisa dimanfaatkan untuk menyimpan kekayaaan, atau untuk menambah kekayaan. Waktu penggunannya bisa dalam jangka pendek, menengah atau panjang. Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda.
Kenali dan tetapkan tujuan investasinya. Instrumen investasi untuk pendidikan anak lima tahun yang akan datang berbeda dengan pilihan investasi bagi dana yang akan digunakan tiga bulan ke depan. Dengan mengetahui tujuan dan jangka waktu investasi, bisa dipilih instrumen investasi yang sesuai.
3. Cari informasi.
Kumpulkan sumber sebanyak-banyaknya tentang investasi yang Anda ingin lakukan. Pastikan sumber anda dapat dipercaya untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat. Banyak buku dan situs yang bisa dibaca untuk menambah pemahaman.
Bank dan manajer investasi biasanya bisa memiliki penasehat investasi yang bisa diandalkan. Pengetahuan ini akan berguna sepanjang rentang investasi.
4. Melakukan analisis.
Pembelian instrumen investasi sebaiknya didasarkan pada analisis yang rasional dengan alat-alat ukur yang sahih. Jangan percaya hanya pada satu sumber.
Analisis ini bisa dilakukan dengan data-data makro dan mikro ekonomi. Untuk mendapatkan data ini Anda harus selalu memperbarui pengetahuan tentang kondisi ekonomi.
5. Prinsip kehati-hatian.
Pada akhirnya seluruh kerugian maupun keuntungan investasi akan ditanggung sendiri. Pahami bentuk dan instrumen investasi serta risiko dan tingkat imbal hasil yang diharapkan.
Dengan mengetahui risiko, maka besaran investasi bisa disebar secara proporsional. Jangan pernah meletakkan seluruh dana pada satu investasi saja.(YNews)
Famega Syavira Putri, penulis, editor Yahoo! Indonesia.
Read More..